Ditengah keramaian seperti ini masih saja sepi terasa untuk ku! Bagaikan diruang hampa sendiri tanpa berteman tanpa orang tua, hanya detik waktu yang terus berjalan seakan tiada henti menghantui hati yang kosong ini. Mengenang dan mengingat adalah hal yang aku benci kejadian manis yang berakhir pahit pun seakan sudah biasa ku alami.
Setiap peristiwa, kejadian bahkan kenangan rasanya ingin aku hapus, seperti handphone yang direstart lalu kembali ke menu awal. Hilangkan saja semua ingatan ku ini hapus semua kenangan pahit biarkan aku kembali mengulang dan menjalani hidup tanpa rasa bersalah! Tolong, jangan biarkan kesendirian ku ini membuat ku semakin merasa hampa dan menjadi gila karena tidak ada yang memperdulikanku.
Hati yang beku kini menjadi semakin keras, tiada lagi yang dapat ku andalkan, tiada lagi ibu yang dulu yang sekarang sibuk dengan pekerjaannya tanpa menanyakan keadaan ku setiap harinya. Waktu yang membuat ku gila dengan semua keadaan ini! Beranjak dari keadaan kedua orangtua ku yang sudah tidak memperdulikan ku lagi . Sepi mulai datang berteman hampa dengan kesendirian ku kini.
engkhianati kepercayaan ku didepan mata ku. Dengan berbagai macam kata clara mencoba menjelaskan dan membuatku percaya bahwa dia menyesal melakukan ini buat ku dia adalah sampah ! Joe hanya terdiam diatas ranjangnya seperti orang tidak berdosa, Tanpa pikir panjang pisau digenggaman ku melayang menghampiri joe, namun sial lemparan ku meleset!
Seperti orang yang tidak mempunyai hati dan pikiran, joe lalu mengusir ku dan membentak dengan cacian dan makian, saat itu clara hanya diam dan menangis ! Buatku itu lah contoh orang munafik !
Aku lekas pergi dari rumah penuh maksiat itu, disaat hujan yang semakin deras itu tanpa payung aku berjalan hati ini hancur, hati ini terasa mati! Semuanya pergi semuanya hilang, kini kembali hati yang hampa ditengah keramaian. Kadang pikiran ku berubah menjadi akal yang tidak sehat.
Dijalan raya itu ingin ku tabrakkan diri dan mengakhiri semua bebanku kini ?
"Kedua orangtua ku selalu sibuk dengan ke egoisan mereka tanpa memperdulikan ku , kekasih dan sahabatku adalah iblis untuk ku, kehormatan ku pun sudah tidak ada karena kebodohanku. Lalu untuk apa hidupku kini?"
Truk pun terlihat dari kejauhan sana aku sudah bersiap untuk menabrakan diri, ditengah jalan raya itu ku tutup mata dan ingin mengakhiri hidupku. Truk itu terhenti pengemudinya justru mencaci maki ku.
Aku lalu terdiam terus berfikir "Mengapa semua ini terjadi? apa yang ingin aku lakukan? tambah bodoh saja pikiran ku kini jika ingin mengakhiri hidupku sekarang? bagaimana dengan ibu? apa yang dia rasakan nanti jika aku mengakhiri hidupku sekarang?"
Aku lekas pulang kerumah dan memutuskan untuk pergi dan tinggal di Bandung rumah nenek ku. Aku sudah mengirim pesan singkat ke ibu memberi taunya bahwa aku dirumah nenek. Aku ingin melanjutkan hidupku yang sudah hampir hancur disana, setidaknya sambil menjaga nenekku. Walau kehormatan ku telah hilang, tapi aku sudah memutuskan tetap akan melanjutkan hidup bersama nenekku. Aku akan memulai ini semua dari awal, menjalaninya dengan rasa syukur karena sebuah penyesalan akan hanya masalah jika aku tidak mau untuk mencoba memperbaikinya. Jika bisa waktu ku putar akan ku ulang semuanya berawal dari masa indah saat ku kecil.
Ibu pun menyusul pulang kerumah nenek, dan memutuskan untuk tinggal disini. Dan ibu berjanji kepada ku kalau ibu akan lebih mementingkan kebahagiaku sekarang.
Sekarang aku mengerti bahwa kehampaan itu hanyalah sebuah perasaan ku saja. Dan kebahagian itu adalah saat kita merasakan keramaian walau dalam kesendirian.
SELESAI
No comments:
Post a Comment